TEKNIK
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID (SIDIK KELENJAR TIROID)
Pengertian
|
Pemeriksaan kelenjar tiroid dengan menggunakan radionuklida
|
Tujuan
|
Menilai fungsi kelenjar tiroid
|
Indikasi
|
1. evaluasi nodul tiroid;
2. evaluasi pembesaran kelenjar tiroid tanpa
nodul yang jelas;
3. evaluasi
jaringan tiroid ektopik atau sisa pasca –operasi;
4. evaluasi ‘fungsi tiroid’.
|
Kontraindikasi
|
|
Prosedur
Persiapan
|
Bila
yang digunakan radiofarmaka NaI-131, pasien dipuasakan selama 6 jam.
Obat-obat
dihentikan selama beberapa waktu. (lihat tabel).
Radiofarmaka
·
NaI-131, dosis 300 uCi, diberikan peroral.
·
99m Tc-pertechnetate, dosis 2-5 mCi, diberikan iv.
·
Radionuklida yang paling ideal untuk evaluasi kelenjar tiroid adalah
NaI-123, suatu radionuklida produksi
siklotron, karena energinya tidak begitu tinggi (159 keV) dengan waktu paruh
pendek (13,2 jam); sayangnya NaI-123 saat ini belum ada di Indonesia.
·
Obat-obat tertentu, terutama yang mengandung iodium dan hormon tiroid,
akan mengganggu pencitraan. Daftar beberapa obat-obat tersebut dan lama
penghentian sebelum dilakukan penyidikan tiroid dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Nama obat Lama penghentian
1.Obat yang mengandung minimal 4 minggu
iodium
(Sol.lugol, betadine
kontras,
kontras radiologi)
2.Obat-obat antiroid 1 – 2 minggu
(neomereazole,
PTU)
3.Obat-obatan mengandung 1 minggu
vitamin dan
mineral
4.Hormon tiroid T4 4 minggu
5.Hormon tiroid T3 1 minggu
Peralatan
Kamera
gamma dengan atau tanpa kolimator pinhole; kalau tidak ada dapat
digunakan kolimator LEHR (low energy high resolution) untuk 99m
Tc-pertechnetate dan medium energy untuk 131 I.
Pemilihan
kolimator tergantung pada energi radiasi gamma utama dari radionuklida yang
digunakan, yaitu 131 I : 364 keV dan 99m
Tc-pertechnetate: 140 keV.
|
Prosedur
Tindakan/ Tatalaksana
|
Pencitraan dilakukan 10-15 menit setelah penyuntikan 99m Tc-pertechnetate iv, atau 24 jam setelah minum NaI-131;
·
pasien tidur
telentang di bawah kamera gamma dengan leher dalam keadaan hiperekstensi;
pencitraan statik dilakukan pada posisi AP (kalau perlu oblik kiri atau
kanan).
·
diberi tanda
pada kartilago tiroid dan jugulum;matrix: 256 x 256; ‘peak’ energi
disesuaikan dengan radionuklida, yaitu 140 keV (untuk 99m Tc),
159,0 (untuk 123I), dan 360 keV (131 I) dengan ‘window’
: 20%; jumlah cacahan : 400.000 kcts (99m
Tc-pertechnetate ) atau 100.000 kcts (NaI-131);
·
proses pencitraan berlangsung selama 5-10 menit.
|
Penilaian
|
Sidik tiroid normal tampak aktivitas yang homogen
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.