A. PENDAHULUAN
Magnetic Resonance Imaging
(MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan
prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI
relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak
parameter. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan
coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh
pasien Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil
tubuh manusia akan tampak jelas, sehingga anatomi dan patologi
jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Magnetic Resonance Imaging
yang disingkat dengan MRI adalah suatu alat diagnostik mutahir untuk
memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet dan
gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun
bahan radioaktif.
Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Beberapa
faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya membuat
potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi
posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan
lunak.