Sabtu, 18 Januari 2014

Seputar Tentang Kedokteran Nuklir

Nuklir meliputi penemuan positron emisi tomografi pertama pemindai (PET).
Konsep tomografi emisi dan transmisi, kemudian berkembang menjadi emisi photon tunggal computed tomography (SPECT), diperkenalkan oleh David E. Kuhl dan Roy Edwards di akhir 1950-an.
Pekerjaan mereka mengarah pada desain dan konstruksi instrumen tomografi beberapa di University of Pennsylvania. Teknik pencitraan tomografi telah dikembangkan lebih lanjut di Washington University School of Medicine.
Inovasi ini menyebabkan fusi imaging dengan SPECT dan CT oleh Bruce Hasegawa dari University of California San Francisco (UCSF), dan PET pertama / CT prototipe oleh DW Townsend dari Universitas Pittsburgh tahun 1998.
PET dan PET / CT imaging mengalami pertumbuhan yang lambat di tahun-tahun awal karena biaya modalitas dan persyaratan untuk sebuah situs di-atau siklotron dekatnya.
Namun, keputusan administratif untuk menyetujui penggantian medis dari aplikasi PET dan PET / CT terbatas dalam onkologi telah menyebabkan pertumbuhan fenomenal dan diterima secara luas selama beberapa tahun terakhir.
PET / CT imaging sekarang merupakan bagian integral dari onkologi untuk monitoring diagnosis, pementasan dan pengobatan.

Sejarah Sinar-X


DEFINISI
Sinar –X adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 10-8 -10-12 m dan frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz. Sinar ini dpat menembus benda-benda lunak seperti daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus benda-benda keras seperti tulang, gigi, dan logam. Sinar-X sering di gunakan di berbagai bidang seperti bidang kedokteran, fisika, kimia, mineralogy, metarulugi, dan biologi.
SEJARAH PENEMUAN SINAR-X
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung. Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam, dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.
Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai jugasinar Roentgen.
            Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan.

Teknik Radiografi Mammografi

PENGERTIAN
Mammografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian mammae (payudara) dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif atau tidak untuk menegakkan diagnosa.



Teknik Radiografi Dasar

Teknik radiografi dasar atau biasa di singkat tekrad adalah ilmu yang mempelajari tata cara pemotretan dengan menggunakan sinar - x ( sinar Roentgen ) untuk membuat gambar Radiografi ( gambar Roentgen ) yang baik, yang dapat di pakai untuk menegakkan Diagnosa.
Istilah “memotret” kecuali di kenal dalam Fotografi, juga dikenal dalam Radiografi. Tetapi untuk membedakan dua hal tersebut maka perlu dilihat dari tiga hal sebagai berikut :
1. Dalam penggunaan sinarnya, Fotografi menggunakan cahaya biasa sedang dalam Radiografi yang di gunakan adalah sinar - x ( sinar Roentgen ).
2. Dalam prinsip pemotretannya, Fotografi menggunakan lensa untuk menangkap cahaya yang di pantulkan oleh obyek, untuk kemudian diteruskan ke film. Sedangkan dalam Radiografi, sinar - x menembus obyek dan ditangkap oleh film.
3. Dalam peralatannya, radiografi membutuhkan jenis peralatan yamg lebih besar dan lebih rumit lagi. 
1. Pengaturan Pasien : 
Dalam melakukan pemotretan, maka pasien perlu diatur sedemikianian rupa baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian, sehingga memudahkan pelaksanaan pemotretan pada bagian yang di perlukan. Untuk itu pengaturan pasien digolongkan dalam dua hal, yaitu :
a. Posisi pasien 
Yang dimaksud dengan posisi pasien adalah letak pasien secara keseluruhan dalam suatu pemotretan. Posisi pasien yang ada adalah antara lain :